Kegiatan kerjasama
Webinar Series Divija “More Self-Love, Less Insecurity”
Materi
yang dibawakan pada webinar kali ini dibawakan oleh dua pemateri yaitu Nicole
Charlene dan Farras Muhdiar. Pemateri
sharing tentang “self-love” dan pengalamannya melawan insecure yang pernah
dirasakan. Self-Love berarti mencintai diri sendiri dengan melibatkan aspek menyadari kondisi diri
sendiri, menghargai diri sendiri, percaya diri, dan peduli terhadap diri
sendiri. Self-Love
melibatkan acceptance (penerimaan) dan tanggung jawab, sebab dengan
menerima diri sendiri akan lebih memudahkan kita untuk mencintai diri sendiri,
dan segala kelebihan dan kelemahan di dalamnya menjadi tanggungjawab kita dan
tanggungjawab kepada Tuhan yang sudah menciptakan.
·        
Kenapa
penting untuk belajar Self-Love?
1.      
Agar
tidak mudah merasa insecure.
2.      
Sebagai
bentuk prasangka baik dan rasa syukur kepada Sang Pencipta.
3.      
Akan
lebih optimis dan sukses ke depannya.
4.      
Akan
terbuka dengan hal baru.
5.   Menjadi
bentuk gambaran kualitas hubungan dengan orang lain, baik hubungan dengan
pasangan, orangtua-anak, maupun dengan orang lain.
    Orang
yang memiliki self-love yang baik berbeda dengan orang yang narsis. Orang yang
narsis merasa dirinya lebih baik dari orang lain, sombong, sedangkan orang yang
self-love menghargai dirinya dan juga orang lain.
·        
Cara
Self-Love :
1.      
Senantiasa
melakukan positive self-talk.
2.      
Stop
membandingkan diri dengan orang lain.
3.   Membuat
jurnal gratitude (kebersyukuran). Sederhana saja, misalnya dengan 3 pertanyaan
praktis seperti (1) Sebutkan 3  hal yang
membuat kita bersyukur hari ini (2) Sebutkan 3 tantangan yang berhasil kita
lewati tahun ini, dan lainnya.
4.      
Memiliki
growth mindset, bukan fixed mindset, sebab growth mindset yang akan membawa
kita pada perubahan diri yang lebih positif.
TENTANG KOMUNITAS “DIVIJA”
Komunitas
Divija adalah salah satu komunitas peduli kesehatan mental yang dibentuk pada
bulan Januari Tahun 2020 dan timnya adalah mahasiswa ITB yang memang sangat
concern dengan bidang kesehatan mental, meskipun mereka tidak ada yang memiliki
latar belakang Psikologi. Alasan yang melatarbelakangi mereka adalah
dikarenakan ternyata banyak orang-orang sekitar mereka yang membutuhkan bantuan
untuk tetap merawat kesehatan mentalnya dan kesehatan mental juga dilihat
sebagai big issue di masyarakat, tetapi banyak juga yang memiliki stigma-stigma
negative terhadapnya. Oleh karena itu, Divija hadir untuk berusaha menyediakan
wadah agar orang-orang bisa berani dan terbuka untuk menyampaikan masalahnya
serta memperoleh berbagai saran juga. Divija juga senantiasa berusaha untuk
memerangi stigma negative yang sering berkembang tentang kesehatan mental
sehingga tidak perlu takut lagi untuk meminta bantuan ke orang lain.
😊😊😊😊
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar