Source: Pixabay from pexels.com
Pada ruang-ruang sepi
Aku tertunduk memeluk diri
Sebab perang besar dalam kepala ini
Lebih dari perang antara Troya dan Yunani
“Aku tidak pernah cukup,” itu suara gema di kepala
“Tidak, kau sudah lebih dari itu,” hati angkat bicara
“Buktinya Ia pergi,” tambah suara di kepala lagi
“Bukan salahku. Aku beri Ia banyak, Ia masih mau segalanya,” hati berteriak kini
Kata orang ini bukan salahku
Mereka bilang, aku cukup jadi aku
Aku bingung, rancu
Sebab Ia malah memilih pergi jumpa puan baru
Kalau Ia pergi, bukan salahku, ‘kan?
Suara di kepalaku bilang, “jelas salahmu”
Sebagian diriku membantah lagi
“Kepergian bukan salah yang ditinggalkan”
Maka aku kembali tertunduk
Memeluk diriku yang dalam kepalanya menghadapi perang berkecamuk
Sekali lagi, ini bukan perang Troya dengan Yunani
Namun tentang mengapa Ia akhirnya pergi
Tidak ada komentar